Target yang tanpa mempertimbangkan kemampuan anak akan menciptakan anak merasa ditekan. |
"Sangat berisiko kalau orang renta menargetkan sesuatu tetapi anak tidak mampu. Lebih baik, orang renta realistis dan punya rencana a, b, atau c," kata psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, Psi yang kutip dari Antaranews (05/02/15).
Target yang diberikan orang renta tanpa mempertimbangkan kemampuan anak akan membebani anak. Anak akan merasa tertekan, tidak mempunyai kegunaan bahkan merasa tidak berharga. Memaksakan sasaran hanya akan menciptakan anak stres, kabur atau justru memusuhi orang tua.
[ Baca juga: Inilah Alasan Tidak Boleh Memaksa Anak Belajar ]
Untuk itu, orang renta perlu melaksanakan penilaian terpola untuk mengukur perkembangan akademis anak. Orang renta sanggup mengetahui kemampuan akademis anak dari tugas-tugas, ujian, pekerjaan rumah yang diterima anak di sekolah.
"Jika anak memang akademisnya belum berubah, jangan dimarahi, dihina, diejek, dilabeli tidak mampu. Tetapi carikanlah solusinya. Apakah memang ia tidak mengerti, apakah tidak teliti atau kemampuanya di satu pelajaran tertentu memang kurang," terang Sani.
Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu menyampaikan orang renta juga perlu memberi pemahaman pada anak mengenai sasaran yang diberikan, sehingga semangat anak terpacu dan tidak merasa terpaksa mencapai sasaran dari orang tuanya itu.
Advertisement