Info Terbaru 2022

Mengasah Kreativitas Guru Dengan Lesson Study

Mengasah Kreativitas Guru Dengan Lesson Study
Mengasah Kreativitas Guru Dengan Lesson Study
Lesson study untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus Mengasah Kreativitas Guru dengan Lesson Study
Lesson study untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus-menerus menurut data.
Lesson Study merupakan upaya training untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi, dan melaporkan hasil pembelajaran. Lesson Study untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip dalam Total Quality Management yakni memperbaiki proses dan hasil pembelajaran siswa secara terus-menerus, menurut data.

Kegiatan Lesson Study tersusun atas 4 kegiatan yaitu:
1. Perencanaan, tahapan ini yakni tahapan analisis terhadap kebutuhan dan permasalahan yang terjadi dilapangan selanjutnya gotong royong mencari solusi dengan melaksanakan sebuah perencanaan yang matang yang diperlukan bisa mengantisipasi perbaikan dari permasalahan yang terjadi dilapangan.

2. Pelaksanaan, tahapan ini terdiri atas 2 tahapan yaitu tahapan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah satu pengajar dan tahapan pengamatan oleh anggota komunitas Lesson Study yang berperan sebagai observer.

3. Refleksi, tahapan ini yakni tahapan yang dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti oleh seluruh penerima Lesson Study. Diskusi dimulai dengan penyampaian hal yang diperoleh selama proses serta kesan-kesan dikala mengajar, diikuti dengan komentar, tanggapan, masukan, saran dari anggota komunitas proses Lesson Study dengan bukti hasil pengamatan.

4. Tindak lanjut. Tahapan ini yakni tahapan lanjutan dari hasil refleksi dari hasil perolehan pengetahuan gres atau keputusan-keputusan penting dalam perbaikan dan peningkatan dalam proses pembelajaran.

Pelaksnaan Lesson Study di SD Muhammadiyah 9 ternyata bisa memperlihatkan dampak positif terhadap semua guru. Untuk menjaga konsistensi penerapan Lesson Study di SD Muhammadiyah 9, sekolah menentukan salah satu koordinator untuk tertibnya pelaksanaan. Koordinator bertugas melaksanakan registrasi guru yang akan melaksanakan open class hingga pembuatan pengumuman serta mendata guru yang memiliki jam kosong untuk bertindak sebagi observer kegiatan.

Prinsipnya penerapan Lesson Study bisa menginspirasi guru untuk lebih jeli mengamati permasalahan yang terjadi di lapangan yang selanjutkan akan memicu munculnya ide kreatif guru untuk mencari solusi permasalahan yang ditemukan dilanjutkan merancang pembelajaran dengan tujuan untuk mengembangan siswa sekaligus sebagai upaya peningkatan uji kompetensi professional dan kompetensi pedagogik seorang guru.

Dalam merancang ide kreatifnya secara eksklusif guru akan membangun kompetensi sosial dengan sobat sejawat dalam rangka melaksanakan perencanaan yang baik untuk menerapkan ide kreatif dalam pembelajaran, sebab kreatif berarti guru bisa membuat kegiatan berguru yang bermacam-macam sehingga bisa mewadahi semua tingkat kemampuan siswa.

Proses penerapan dan refleksi Lesson Study berarti guru secara eksklusif melaksanakan uji kemampuan kompetensi kepribadian yang baik pada diri sendiri. Guru harus berjiwa besar dan harus menjadi suri pola baik dalam mengajar yang eksklusif diobservasi oleh banyak orang. Selain itu, kompetensi kepribadian juga penting untuk bekal dikala proses refleksi dimana prosesnya diwarnai dengan komentar, tanggapan, masukan, saran dari para observer. Karena hanya guru yang berjiwa besar yang bisa mendapatkan semua itu untuk proses kebaikan.

Guru yang berada dalam komunitas Lesson Study akan menjadi bakir menempatkan dirinya menjadi lebih baik, sebab dalam pelaksanaannya secara tidak eksklusif memiliki pengaruh timbal balik terhadap diri sendiri. Ketika guru sebagai pengajar maka guru harus menemukan duduk kasus dan mencari diagnosa solusi, tetapi ketika guru ditempatkan sebagai observer, maka guru akan menemukan kelemahan dari proses yang dilihat, secara otomatis guru tersebut tahu yang lebih baik bagaimana membangun kelemahan yang ditemukan dalam proses.

Secara tidak lansung observer akan berusaha menerapkan saran-saran atau masukan yang pernah dilontarkan pada pengajar lain kepada dirinya sendiri dan akan berusaha menemukan yang lebih baik dikala menjadi pengajar dikala open class. Dari proses tersebut niscaya akan muncul impian dari guru pengajar untuk mengajar lebih baik. Karena pada setiap proses Lesson Study guru yang melaksanakan perubahan yakni guru yang berhasil menjawab pertanyaan "Belajar apakah saya hari ini dari siswa?” selain perbaikan dari masukan, saran dan solusi observer.

Penulis berharap dengan goresan pena ini, bisa menginspirasi guru untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas Lesson Study baik yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun mengikuti komunitas Lesson study yang ada di wilayah setempat, sekaligus bisa menginspirasi instansi sekolah untuk mewadahi aktivitas yang bersifat positif dan memperlihatkan kesempatan untuk warga sekolah khususnya guru dalam rangka pengembangan ilmu dan kemampuan.

*) Ditulis oleh Louis Ifka Arishinta, Guru SD Muhammadiyah 9 Malang dan Mahasiswa Pascasarjana MKPP UMM
Advertisement

Iklan Sidebar

Adsense 728x90